Kamis, 23 November 2017

Review Kosong: Sex And The City

source: google
Judul: Sex And The City (1998-2004, 2008, 2010)
Jumlah episode: 64 episode (6 season dan 2 film)
Sutradara: Michael Patrick King
Pemain: Sarah Jessica Parker, Kim Cattral, Kristin Davis, Chynthia Nixon, Chris Noth
Genre: Romance, Comedy, Drama, Friendship
Berdasarkan novel berjudul sama karangan Candance Brushnell


Pertama kali saya nonton film Sex and the City (SATC) waktu SMP. Waktu itu lagi masa-masanya nakal dengan pergolakan batin yang kuat(?). Awalnya saya kira SATC adalah film porno (I judge from its title lmao). Akhirnya saya tonton dan cuman berhasil setengah jam karena disuruh pulang haha (saya nonton bareng teman). Kemudian bertahun-tahun kemudian, saya tertiba ingin menonton SATC lagi. Saya pun mencari filmnya dan nonton.
hehehe
source:google
15 menit pertama sukses membuat saya banjir air mata.
huhuhuhuhuu;;
source:google
Carrie Bradshaw, wanita berusia 40 tahunan yang membina hubungan putus-nyambung dengan Mr Big akhirnya memutuskan untuk menikahinya. Tetapi pernikahan belum dilangsungkan, Mr Big memilih untuk pergi karena keraguan akibat dua pernikahan yang gagal sebelumnya. Carrie pun berusaha move on dari kejadian tersebut.
source:google
Samantha Jones, seorang PR terkenal yang tidak percaya pada ikatan pernikahan dan cinta berhasil melabuhkan hatinya pada Smith Jerrod. Ia yang merupakan penganut kebebasan harus memusatkan dirinya pada satu orang pria yang makin sibuk mengejar karirnya. Jiwa Samantha pun beradu.
source:google
Miranda Hobbes, pengacara hukum yang memutuskan untuk tinggal di Brooklyn, membangun keluarga kecilnya bersama Steve dan Brady. Pengakuan mengejutkan hadir ketika Steve bilang bahwa ia telah tidur dengan wanita lain.
source:google
Yup, SATC sukses menyajikan permasalahan seputar yang dihadapi oleh seorang wanita kebanyakan. Seperti yang dialami Carrie dan Big, apakah pasangan yang hendak dinikahi ini orang yang tepat?

Gimana kalau ternyata kita salah memilih orang? Gimana kalau ternyata dia berbeda dari apa yang kita kira? Atau permasalahan Samantha, ketika kita mencintai seseorang apakah kita harus merelakan diri kita yang sesungguhnya? Daaan....jika pasangan berbuat kesalahan, bagaimana menyingkapinya?
Karya yang menakjubkaaan menurut saya pribadi. Masalah dan pemecahan masalahnya dapet banget. Saya suka banget sampai suka merekomendasikan film ini ke teman-teman saya di kampus tapi kebanyakan pada mikirnya yang aneh-aneh haha.
source:google
Lanjut, setelah film pertama oke banget. Saya pun nonton film keduanya. Sex and the City 2 (SATC 2). Kalau yang pertama lebih ke arah detik-detik sebelum menikah, yang kedua bercerita tentang setelah menikah.

Ya, Carrie dan Big menikah. Problematika mereka adalah ternyata Big tidak sesempurna yang ia kira. Banyak tingkah laku Big yang belum Carrie ketahui sebelumnya muncul setelah pernikahan dan Carrie tidak terbiasa akan hal itu. Merasa akan ketidakcocokan ini, Carrie pun meminta waktu dua hari setiap minggunya untuk memiliki "me time". Di sisi lain, Big pun merasa perlu memiliki "me time" sendiri.
source:google
Charlotte York yang memiliki dua buah hati, Lily dan Rose, mempekerjakan seorang pengasuh yang malah membuatnya merasa tidak aman karena takut suaminya tergoda. Di sisi lain, setelah lama mengharapkan memiliki buah hati, ia pun berusaha menjadi ibu yang baik. Tapi ternyata gak semudah itu.
source:google
Dan Samantha yang berurusan dengan menopause. Ia pun berupaya agar suplemen yang dikonsumsinya mampu membuatnya tetap 'muda', namun saat dibawa ke Abu Dhabi ternyata suplemen itu dianggap ilegal.
source:google
Memang film yang kedua ini tidak sebagus yang pertama karena tema yang diangkat sebenarnya cukup oke, tapi dikemas dengan kurang menarik. Jadi masalahnya cenderung campur aduk dan kurang ngena buat saya.

Dari situ saya mulai penasaran dengan serial televisinya yang mulai tahun 1998 hingga 2004. Ada sebanyak 6 seasons dengan sekitar 12 episode di setiap seasonnya. Episode pertama season satu memperkenalkan para tokohnya, Carrie, Miranda, Charlotte, dan Samantha. Empat orang sahabat di usia 30-an dan masih single. Kecuali Charlotte, mereka bertiga sama sekali tidak memikirkan soal hubungan atau pernikahan. Kemudian setiap episodenya pun mulai memunculkan beragam macam permasalahan yang umumnya terjadi pada wanita. Pokoknya seru banget. Gak salah kalau ada orang yang bilang kalau SATC adalah kitab suci para wanita. Lupakan soal seks, ini tentang relationship among friends, family, lovers, and society.
goals!
source:google
Saya dapat banyak sekali pencerahan dari SATC. Favorit saya? Samantha Jones. Ia benar-benar menggambarkan sosok wanita independent yang gak ingin dirinya--atau wanita berada di bawah kaum pria. Saya ingat betul sebuah adegan ketika ia melamar di sebuah hotel untuk jabatan Public Relation dan si empunya hotel itu merendahkan Samantha karena jenis kelaminnya, bahwa ia takkan bisa melakukan tugasnya dengan baik karena ia seorang wanita. Di situ, Samantha yang biasanya kuat dan mandiri, tiba-tiba merasa lemah dan menangis (seorang Samantha Jones menangis!!). Hal ini merupakan sebuah tamparan bagi masyarakat dan orang-orang yang memandang rendah seseorang karena jenis kelaminnya. Ini bukan lagi zaman pria berada di atas wanita, tapi pria dan wanita memiliki kedudukan yang sejajar. Go, feminist!
source:google
Satu pelajaran lagi yang didapat dari Samantha Jones yaitu betapa pun mencintai seseorang jangan sampai kehilangan jati dirimu.
(*itu pesan yang didapat dari film SATC pertama btw,)

Rating:
SATC 1: 4/5

SATC 2: 3.4/5
Serial TV: 4.7/5


(novelnya belum baca, mungkin nanti akan update kalau udah baca novelnya *wink)
source:google

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
UPDATED:
(12/04) Ada sebuah wacana di beberapa situs luar negeri tentang adanya kemungkinan SATC 3. Namun sayangnya, Kim Cattrall pemeran Samantha Jones menolak keikutsertaannya dalam proyek yang disebut-sebut sebagai akhir dari SATC. Banyak pihak menyayangkan keputusan Kim ini namun banyak pula yang mendukung Kim karena mengingat buruknya film SATC 2. Beberapa aktris lainnya seperti Kristin Davis dan Willie Garson juga merasa kecewa namun tetap menunjukkan sikap positif dari tidak akan adanya SATC 3 ini.
Dan saya jujur aja merasa kecewa dengan keputusan Kim ini. Ada beberapa fans yang menyarankan agar pemeran Samantha diganti atau 'dimatikan', tetap SATC gak akan lengkap rasanya kalau gak ada Samantha. Beberapa fans juga berspekulasi bahwa alasan Kim tidak ingin ikut proyek SATC 3 dikarenakan ingin lebih dikenal dengan karya terbarunya ketimbang kembali menjadi Samantha Jones yang membuatnya dikenal seluruh dunia. Tapi tetap aja, hal itu membuat kecewa para fans SATC termasuk saya T-T
Semoga cuman gimmick haha (meskipun mustahil).