Senin, 10 September 2018

Review Kosong: Nioi Honey Lover Older Men

Oke, menurut sebagian kisah cinta dengan rentang usia yang cukup jauh itu sangat menggelikan. Tapi tidak dengan saya, menurut saya itu kisah cinta yang manis. Karena umur hanya sebuah angka.

Ciaaatttt banget kata pembukaannya hahaha. Oke, lanjut.
source: google
Judul: Nioi/Honey Love Older Men
Pengarang: Oku Megumi
Genre: Romance, Josei, Smut
Status: Completed (3 Chapters)

Ceritanya tentang Mikari yang tiba-tiba saja suka dengan tetangga yang tinggal di bawah apartemennya karena aromanya itu (ihiw). Yang bikin kaget adalah usia mereka terpaut jauh! Koga-san berusia 52 tahun dan Mikari masih 19 tahun, sepantaran dengan anak keduanya. Koga-san juga beda dengan cowok-cowok lainnya yang gak seenaknya dengan (siapa, karena ingat usia kali ya lol) dan berusaha menjalankan kisah kasih mereka semurni mungkin tanpa seks. Tapi ya namanya darah muda (ehem).
source: google
Sayangnya kisah ini terlalu cepat, cuman ada tiga chapter dan terkesan buru-buru. Kayak si Mikari suka sama Koga-san, pelan-pelan dulu gitu jangan asal nyosor lol. Terus juga anaknya si Koga-san juga dateng-dateng langsung nyosor aja (heleh). Endingnya sih, kusuka mereka bersama ciat.
source: google
Tapi jujur, penasaran juga gimana pas si Mikari ngenalin Koga-san ke orangtuanya? Lolol apa mereka hanya sebatas pacaran?

Agak aneh juga sih pria 52 tahun ngomong ke anak-anaknya, "she's my girlfriend" secara pacarnya seusia anak bungsunya wkwkwk duh gak bisa ngebayangin.

Rating: 2,8/5

Rabu, 08 Agustus 2018

Tulisan Kosong: BPJS/KIS dan Bekasi Sehat, Rumitkah?

Sesuai dengan judulnya, ini murni pengalaman saya sebagai salah satu pengguna kartu sakti (BPJS/KIS dan Kartu Bekasi Sehat). Sesuai dengan namanya, kartu-kartu ini meringankan biaya para penggunanya dalam berobat. Namun beberapa orangtua mengatakan, menggunakan kartu BPJS/KIS dan Kartu Bekasi Sehat rumit. Benarkah?

==30 Juli 2018==

Sudah satu bulan lebih saya merasakan sakit di pergelangan kaki sebelah kanan. Penyebabnya saya gak tahu apa, pokoknya setiap kali saya solat (pas duduk di antara dua sujud) itu sakit. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk mencoba kartu sakti orang Bekasi, Kartu Bekasi Sehat (KBS).
Singkatnya, saya memutuskan untuk mengunjungi RS Mitra Keluarga Bekasi Barat. Saya datang sekitar jam 8 lewat dan diarahkan ambil nomor antrian di lantai 1 dan dapat nomor 37. Setelah saya tanya-tanya, ternyata nomor baru dipanggil jam 10 pagi. Dan saya baru dipanggil sekitar jam setengah 12. Setelahnya saya ditanya mau ke poli mana dan saya lontarkan, lebih baik ke poli mana dengan masalah pergelangan kaki. Mbaknya bilang coba saya konsultasikan dengan suster dan suster mengarahkan saya ke poli orthopedi. Setelahnya, saya pun ke poli yang dituju dan dokter mengatakan (setelah memeriksa kaki saya) bahwa saya memiliki kaki datar (kaki ya, bukan bumi lol).
Ia bilang itu yang menyebabkan pergelangan kaki saya sering sakit. Setelahnya dia kasih resep obat penghilang nyeri dan anjuran untuk membeli sole sepatu agar kaki saya gak datar lagi. Setelah itu saya pun menebus obat yang tentunya gratis juga di bagian farmasi. Menunggu sekitar satu jam baru saya dapatkan obatnya.

Kesimpulan: Saya sih merasa senang karena pelayanannya masih prima meskipun saya memakai kartu sakti. Mereka gak membedakan yang pakai kartu sakti dan yang bukan. Dan lagi, mereka cukup informatif ketika ditanya soal prosedurnya harus seperti apa dan gimana, dan selalu diarahkan harus ke mana selanjutnya dan seterusnya, jadi kita gak kebingungan. Suka deh!

==8 Agustus 2018==
Seminggu sebelumnya saya didera demam hingga dua hari yang berujung pada radang, batuk dan pilek. Beberapa hari setelahnya, telinga saya rasanya tersumbat. Seperti orang budeg deh pokoknya. Kakak saya kebetulan pernah mengalami hal yang sama, kemudian ia pergi berobat ke RS Anna Medika Bekasi dan menghabiskan dana sekitar 600 ribu rupiah. Saya yang gak mau rugi ini (loh) kemudian mencoba kartu sakti lainnya yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS). Kenapa saya gak pakai KBS lagi aja? Yah, itu karena setelah saya lihat jadwal dokternya gak ada yang jadwalnya sore atau malam (hiks), sedangkan saya harus kerja kan. Kebetulan klinik pertamanya dekat sama stasiun Bekasi.

Saya pun mencoba ke sana dan dibantu dengan petugas kesehatan yang cukup tanggap kali itu. Gak butuh waktu lama, saya pun berkonsultasi dengan dokternya mengenai keluhan yang saya alami. Ia menduga kotoran telinga saya yang menyumbat telinga saya dan perlu dibersihkan. Katanya bisa dibersihkan sendiri pakai alat yang kayak sekop kecil yang ujungnya ada lampu gitu, tapi karena ngeri saya tanya bisa bersihkan sama dokternya gak. Dokter itu bilang bisa ke dokter THT dan menganjurkan saya ke sana pakai KBS aja daripada pakai KIS, soalnya kan kalau KIS harus pakai rujukan dan lain-lain dan lama.

Kemudian, saya diberi resep obat tetes telinga, namun saat saya tebus, apotekernya bilang obat tetes itu gak ada dan saya disuruh cari sendiri. Tapi dia gak kasih resepnya kecuali saya minta (zzz).

Kesimpulan: Pelayanannya okee, saya suka dokternya dia baik banget, bahkan mendengarkan keluhan saya dengan baik dan sabar. Dia juga menjelaskan apa yang terjadi dengan saya dan bahkan gak ragu untuk merekomendasikan saya pakai KBS buat membersihkan kotoran ke poli THT daripada pakai KIS (lol).

== 9 Agustus 2018==
Setelah kegalauan panjang (semalem doang padahal lol), akhirnya saya minta izin ke kantor untuk berobat ke THT. Soalnya ketika saya ambangi dua RS kemarin, yaitu RS Bella dan RS Anna Medika, jadwal praktek dokter THT pagi semua. Jam 10 pagi pun saya ke RS Anna Medika dan menemukan loket pendaftaran KBS dan BPJS/KIS menjadi satu sehingga ramai banget. Jam setengah 12 pun nama saya dipanggil dan saya utarakan mau ke poli THT. Selanjutnya, saya diarahkan ke bagian pendaftaran poli dan menunggu lagi untuk bertemu dokter THTnya. Sekitar jam 12 lewat, nama saya dipanggil dan saya pun ungkapkan keluhan saya. Dokternya langsung memeriksa telinga saya dan mengatakan bahwa tidak ada kotoran di kedua telinga tersebut. Namun, terdapat cairan yang menyumbat di belakang gendang telinga  saya yang disebut radang telinga dalam. Katanya hal itu diakibatkan dari cairan di hidung (ingus) yang naik ke telinga.

Cairan itu bisa sampai ke telinga katanya karena ketika mengeluarkan cairan hidung kita menutup salah satu lubang hidung. Akibatnya, saya jadi tiba-tiba budeg, gitu.

Katanya hal itu biasa terjadi pada orang yang sedang mengalami batuk dan pilek dan bisa hilang sendiri. Tapi kalau sudah dua hari atau lebih, harus segera diperiksa karena takutnya cairan hidung di telinga itu jadi tambah lengket dan sulit untuk dikeluarkan. Kemudian ia memberikan saya obat untuk batuk, pilek, radang, serta obat semprot hidung yang bisa masuk ke dalam telinga lewat saluran hidung.

Ia juga memberikan saya pantangan seperti jangan ke tempat tinggi, jangan berenang, jangan minum dingin, jangan berpergian naik pesawat, jangan ke luar kota kecuali jakarta, jangan mantengin kipas, dan lain-lainnya.

Setelah itu saya dikasih resep untuk tebus obat dan sekitar jam 1 saya mendapatkan obatnya. Yey!

Kesimpulan: Pelayanannya gak beda jauh dengan saat saya di RS Mitra, tetapi yang disayangkan mereka masih serba manual (karton everywhere). Tapi overall oke kok, cuman untuk beberapa poli tertentu harus datang lebih pagi karena memiliki kuota pasien. Bahkan ada ibu-ibu pasien BPJS yang ditolak karena kuota dokter tersebut telah penuh dan dia disuruh antri besok dari jam 5 pagi (wagelase).

Singkatnya, pakai kartu sakti gak seribet dan serumit yang dibayangkan kok. Justru malah untung karena gratis haha. Tapi ada baiknya untuk googling dulu apa aja perlengkapan yang diperlukan sebelum menggunakan kartu sakti tersebut daripada harus bolak-balik. Dari yang saya alami untuk KBS, di RS Mitra membutuhkan satu lembar fotokopi KTP dan KK serta membawa kartu asli KBSnya. Sementara untuk RS Bella dan RS Anna Medika harus menyiapkan dua lembar untuk masing-masing persyaratan ditambah fotokopi KBSnya.

Sekian tulisan kosong kali ini, semoga bermanfaat (semoga yes lolol).

Selasa, 07 Agustus 2018

Review Kosong: Mujhse Dosti Karoge

Ok, saya tau ini film udah lama banget. Bahkan hanya segelintir orang yang tau film ini. Era India sekarang udah jauh terlewat dan sekarang tergantikan oleh drama-drama Korea. Bukannya saya gak demen drama Korea, saya suka tapi dulu. Lanjut cerita, saya tertiba kangen nontonin film India yang dulu saya tonton di stasiun televisi swasta. Tapi sekarang udah jarang banget bisa nonton karena sibuknya pekerjaan (ciye) dan merajalelanya sinetron (gak mutu) Indonesia ups.

Setelah menyimpan beberapa lagu di playlist youtube, saya pun kurang bisa tidur nyenyak karena kangen mau nonton film India (hahaha). Nyoba streaming di mana-mana susahnya minta ampun. Bukan karena jaringannya yang jelek, tapi karena filmnya gak ada di server (hiks). Singkat cerita, akhirnya saya pun berhasil dan nonton. Film India pertama saya setelah sekian lama, berjudul Mujhse Dosti Karoge yang artinya Maukah Menjadi Temanku?
source: google
Judul: Mujhse Dosti Karoge (Maukah Menjadi Temanku?)
Sutradara: Kunal Kohli
Pemain: Hrithik Roshan, Rani Mukherjee, dan Kareena Kapoor
Genre: Romance, Friendship, Drama


Mujhse Dosti Karoge menceritakan tiga orang sahabat, Pooja, Tina, dan Raj. Waktu mereka SD, keluarga Raj harus pindah ke luar negeri dan mereka pun berpisah. Raj yang suka dengan Tina mengatakan mereka harus tetap keep in touch meskipun berpisah dengan cara saling kirim email. Tapi Tina yang gak tertarik dengan Raj mengabaikannya. Alhasil, Poojalah yang sering membalas pesan Raj dengan mengatasnamakan Tina. Singkat cerita, Raj kembali ke India. Pooja pun mengaku pada Tina kalau selama ini ia sering emailan dengan Raj menggunakan namanya, jadi Tina harus berpura-pura. Eh ternyata, Tina jadi suka beneran sama Raj. Sementara Raj sendiri gak menyadari keberadaan Pooja. Nahloh. Kisah semakin rumit ketika orang tua Raj dan Tina memutuskan keduanya untuk segera menikah setelah Raj mengetahui kalau Poojalah orang yang selama ini emailan sama dia. Nahloh. Gimana selanjutnya? Ya, nonton aja. Hehehe
source: google
Emang sih, ceritanya standar. Ya namanya juga film taun segitu. Terus penuh tarian, nyanyian, dan durasi yang lama banget (hampir setara dengan Avengers Infinity Wars lol). Tapi, saya sih gak ngerasa bosen. Emang ada beberapa adegan yang sumpah gregetan banget dan ada adegan yang gak mungkin terjadi di dunia nyata (plis, bukan adegan nari-nari atau nyanyi-nyanyian di tengah ujan), tapi so far so good lah. Kisah cinta segitiga dengan sahabat gak terlalu klise banget, malah menyakitkan unch.
source: google
Kalo menurut saya, di sini tokoh Pooja yang keliatannya menghargai persahabatan banget malah seperti merendahkan sahabatnya sendiri. Maksudnya, ya harusnya bilang gitu, jujur ada masalah apa, jangan dipendam sendirian gitu. Kan bisa bersaing secara fair untuk dapetin Raj. Udah gitu dia bilang, gak mau Tina ngerasa kehilangan lagi kalau Raj sama dia (ups, spoiler), lah kan bisa dibicarain makanya dari awal kalo dia demen sama Raj. Kalo ditanyain jawabnya, gak suka sama Raj mulu. Padahal demen hahaha.
source: indiafm
Karakter Tina juga awalnya bikin kesel, tapi endingnya bikin saya tersenyum. Kalo saya jadi Tina mungkin saya bakal benci Pooja. Bukan karena dia merebut Raj dari  saya (ups, spoiler lagi) tapi karena dia merendahkan saya, dengan berpikir saya bakal stres dll kalo Raj menghilang dari saya. Lah, kan ada Pooja dan keluarganya yang bisa menemani Tina, kenapa dia berpikir senegatif itu? Ups.
source: indiafm
Udah gitu, Rajnya juga masa cepat banget pindah hati pas tau dia bukan Tina yang sering ngirimin email? Pas pertama kali ketemu, dia langsung suka sama Tina yang cantik (tapi Rani Mukherjee masih terlihat jauh lebih cantik di mata saya eak). Perasaannya langsung menggebu-gebu ke Tina. Terus, dia deket sama Pooja kan ya untuk konsultasi soal Tina, tapi dia masa gak ngerasa 'feeling familiar' gitu loh sama Pooja? At least, sifatnya Pooja gitu. Ini beneran tutup mata ngabain si Pooja aja, ngejar-ngejar Tina yang jelas-jelas sifatnya beda banget pas di email. Huf kzl. Untung ganteng si Raj hahaha.
source: indiafm
Sejauh ini, adegan kesukaan saya adalah pas nyanyi The Medley ituloh. (kalau kepo yang mana, bisa nonton di sini). Kalo zaman now mungkin bilangnya kayak riff off ya, sambung-sambungan lagu buat mengekspresikan perasaan. Di situ duh, rasanya mau jejeritan saking gregetannya hahaha. Selain itu, saya juga suka pas awal-awal Raj baru dateng ke India (videonya di sini). Musiknya enak banget hahaha.

Rating: 3,5/5

Btw kalau mau nonton bisa nonton di lk21. Ini film lumayan rekomen. Gak terlalu apa-apa nari, apa-apa nyanyi sih. Seru deh.
source: google