Senin, 10 September 2018

Review Kosong: Nioi Honey Lover Older Men

Oke, menurut sebagian kisah cinta dengan rentang usia yang cukup jauh itu sangat menggelikan. Tapi tidak dengan saya, menurut saya itu kisah cinta yang manis. Karena umur hanya sebuah angka.

Ciaaatttt banget kata pembukaannya hahaha. Oke, lanjut.
source: google
Judul: Nioi/Honey Love Older Men
Pengarang: Oku Megumi
Genre: Romance, Josei, Smut
Status: Completed (3 Chapters)

Ceritanya tentang Mikari yang tiba-tiba saja suka dengan tetangga yang tinggal di bawah apartemennya karena aromanya itu (ihiw). Yang bikin kaget adalah usia mereka terpaut jauh! Koga-san berusia 52 tahun dan Mikari masih 19 tahun, sepantaran dengan anak keduanya. Koga-san juga beda dengan cowok-cowok lainnya yang gak seenaknya dengan (siapa, karena ingat usia kali ya lol) dan berusaha menjalankan kisah kasih mereka semurni mungkin tanpa seks. Tapi ya namanya darah muda (ehem).
source: google
Sayangnya kisah ini terlalu cepat, cuman ada tiga chapter dan terkesan buru-buru. Kayak si Mikari suka sama Koga-san, pelan-pelan dulu gitu jangan asal nyosor lol. Terus juga anaknya si Koga-san juga dateng-dateng langsung nyosor aja (heleh). Endingnya sih, kusuka mereka bersama ciat.
source: google
Tapi jujur, penasaran juga gimana pas si Mikari ngenalin Koga-san ke orangtuanya? Lolol apa mereka hanya sebatas pacaran?

Agak aneh juga sih pria 52 tahun ngomong ke anak-anaknya, "she's my girlfriend" secara pacarnya seusia anak bungsunya wkwkwk duh gak bisa ngebayangin.

Rating: 2,8/5

Rabu, 08 Agustus 2018

Tulisan Kosong: BPJS/KIS dan Bekasi Sehat, Rumitkah?

Sesuai dengan judulnya, ini murni pengalaman saya sebagai salah satu pengguna kartu sakti (BPJS/KIS dan Kartu Bekasi Sehat). Sesuai dengan namanya, kartu-kartu ini meringankan biaya para penggunanya dalam berobat. Namun beberapa orangtua mengatakan, menggunakan kartu BPJS/KIS dan Kartu Bekasi Sehat rumit. Benarkah?

==30 Juli 2018==

Sudah satu bulan lebih saya merasakan sakit di pergelangan kaki sebelah kanan. Penyebabnya saya gak tahu apa, pokoknya setiap kali saya solat (pas duduk di antara dua sujud) itu sakit. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk mencoba kartu sakti orang Bekasi, Kartu Bekasi Sehat (KBS).
Singkatnya, saya memutuskan untuk mengunjungi RS Mitra Keluarga Bekasi Barat. Saya datang sekitar jam 8 lewat dan diarahkan ambil nomor antrian di lantai 1 dan dapat nomor 37. Setelah saya tanya-tanya, ternyata nomor baru dipanggil jam 10 pagi. Dan saya baru dipanggil sekitar jam setengah 12. Setelahnya saya ditanya mau ke poli mana dan saya lontarkan, lebih baik ke poli mana dengan masalah pergelangan kaki. Mbaknya bilang coba saya konsultasikan dengan suster dan suster mengarahkan saya ke poli orthopedi. Setelahnya, saya pun ke poli yang dituju dan dokter mengatakan (setelah memeriksa kaki saya) bahwa saya memiliki kaki datar (kaki ya, bukan bumi lol).
Ia bilang itu yang menyebabkan pergelangan kaki saya sering sakit. Setelahnya dia kasih resep obat penghilang nyeri dan anjuran untuk membeli sole sepatu agar kaki saya gak datar lagi. Setelah itu saya pun menebus obat yang tentunya gratis juga di bagian farmasi. Menunggu sekitar satu jam baru saya dapatkan obatnya.

Kesimpulan: Saya sih merasa senang karena pelayanannya masih prima meskipun saya memakai kartu sakti. Mereka gak membedakan yang pakai kartu sakti dan yang bukan. Dan lagi, mereka cukup informatif ketika ditanya soal prosedurnya harus seperti apa dan gimana, dan selalu diarahkan harus ke mana selanjutnya dan seterusnya, jadi kita gak kebingungan. Suka deh!

==8 Agustus 2018==
Seminggu sebelumnya saya didera demam hingga dua hari yang berujung pada radang, batuk dan pilek. Beberapa hari setelahnya, telinga saya rasanya tersumbat. Seperti orang budeg deh pokoknya. Kakak saya kebetulan pernah mengalami hal yang sama, kemudian ia pergi berobat ke RS Anna Medika Bekasi dan menghabiskan dana sekitar 600 ribu rupiah. Saya yang gak mau rugi ini (loh) kemudian mencoba kartu sakti lainnya yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS). Kenapa saya gak pakai KBS lagi aja? Yah, itu karena setelah saya lihat jadwal dokternya gak ada yang jadwalnya sore atau malam (hiks), sedangkan saya harus kerja kan. Kebetulan klinik pertamanya dekat sama stasiun Bekasi.

Saya pun mencoba ke sana dan dibantu dengan petugas kesehatan yang cukup tanggap kali itu. Gak butuh waktu lama, saya pun berkonsultasi dengan dokternya mengenai keluhan yang saya alami. Ia menduga kotoran telinga saya yang menyumbat telinga saya dan perlu dibersihkan. Katanya bisa dibersihkan sendiri pakai alat yang kayak sekop kecil yang ujungnya ada lampu gitu, tapi karena ngeri saya tanya bisa bersihkan sama dokternya gak. Dokter itu bilang bisa ke dokter THT dan menganjurkan saya ke sana pakai KBS aja daripada pakai KIS, soalnya kan kalau KIS harus pakai rujukan dan lain-lain dan lama.

Kemudian, saya diberi resep obat tetes telinga, namun saat saya tebus, apotekernya bilang obat tetes itu gak ada dan saya disuruh cari sendiri. Tapi dia gak kasih resepnya kecuali saya minta (zzz).

Kesimpulan: Pelayanannya okee, saya suka dokternya dia baik banget, bahkan mendengarkan keluhan saya dengan baik dan sabar. Dia juga menjelaskan apa yang terjadi dengan saya dan bahkan gak ragu untuk merekomendasikan saya pakai KBS buat membersihkan kotoran ke poli THT daripada pakai KIS (lol).

== 9 Agustus 2018==
Setelah kegalauan panjang (semalem doang padahal lol), akhirnya saya minta izin ke kantor untuk berobat ke THT. Soalnya ketika saya ambangi dua RS kemarin, yaitu RS Bella dan RS Anna Medika, jadwal praktek dokter THT pagi semua. Jam 10 pagi pun saya ke RS Anna Medika dan menemukan loket pendaftaran KBS dan BPJS/KIS menjadi satu sehingga ramai banget. Jam setengah 12 pun nama saya dipanggil dan saya utarakan mau ke poli THT. Selanjutnya, saya diarahkan ke bagian pendaftaran poli dan menunggu lagi untuk bertemu dokter THTnya. Sekitar jam 12 lewat, nama saya dipanggil dan saya pun ungkapkan keluhan saya. Dokternya langsung memeriksa telinga saya dan mengatakan bahwa tidak ada kotoran di kedua telinga tersebut. Namun, terdapat cairan yang menyumbat di belakang gendang telinga  saya yang disebut radang telinga dalam. Katanya hal itu diakibatkan dari cairan di hidung (ingus) yang naik ke telinga.

Cairan itu bisa sampai ke telinga katanya karena ketika mengeluarkan cairan hidung kita menutup salah satu lubang hidung. Akibatnya, saya jadi tiba-tiba budeg, gitu.

Katanya hal itu biasa terjadi pada orang yang sedang mengalami batuk dan pilek dan bisa hilang sendiri. Tapi kalau sudah dua hari atau lebih, harus segera diperiksa karena takutnya cairan hidung di telinga itu jadi tambah lengket dan sulit untuk dikeluarkan. Kemudian ia memberikan saya obat untuk batuk, pilek, radang, serta obat semprot hidung yang bisa masuk ke dalam telinga lewat saluran hidung.

Ia juga memberikan saya pantangan seperti jangan ke tempat tinggi, jangan berenang, jangan minum dingin, jangan berpergian naik pesawat, jangan ke luar kota kecuali jakarta, jangan mantengin kipas, dan lain-lainnya.

Setelah itu saya dikasih resep untuk tebus obat dan sekitar jam 1 saya mendapatkan obatnya. Yey!

Kesimpulan: Pelayanannya gak beda jauh dengan saat saya di RS Mitra, tetapi yang disayangkan mereka masih serba manual (karton everywhere). Tapi overall oke kok, cuman untuk beberapa poli tertentu harus datang lebih pagi karena memiliki kuota pasien. Bahkan ada ibu-ibu pasien BPJS yang ditolak karena kuota dokter tersebut telah penuh dan dia disuruh antri besok dari jam 5 pagi (wagelase).

Singkatnya, pakai kartu sakti gak seribet dan serumit yang dibayangkan kok. Justru malah untung karena gratis haha. Tapi ada baiknya untuk googling dulu apa aja perlengkapan yang diperlukan sebelum menggunakan kartu sakti tersebut daripada harus bolak-balik. Dari yang saya alami untuk KBS, di RS Mitra membutuhkan satu lembar fotokopi KTP dan KK serta membawa kartu asli KBSnya. Sementara untuk RS Bella dan RS Anna Medika harus menyiapkan dua lembar untuk masing-masing persyaratan ditambah fotokopi KBSnya.

Sekian tulisan kosong kali ini, semoga bermanfaat (semoga yes lolol).

Selasa, 07 Agustus 2018

Review Kosong: Mujhse Dosti Karoge

Ok, saya tau ini film udah lama banget. Bahkan hanya segelintir orang yang tau film ini. Era India sekarang udah jauh terlewat dan sekarang tergantikan oleh drama-drama Korea. Bukannya saya gak demen drama Korea, saya suka tapi dulu. Lanjut cerita, saya tertiba kangen nontonin film India yang dulu saya tonton di stasiun televisi swasta. Tapi sekarang udah jarang banget bisa nonton karena sibuknya pekerjaan (ciye) dan merajalelanya sinetron (gak mutu) Indonesia ups.

Setelah menyimpan beberapa lagu di playlist youtube, saya pun kurang bisa tidur nyenyak karena kangen mau nonton film India (hahaha). Nyoba streaming di mana-mana susahnya minta ampun. Bukan karena jaringannya yang jelek, tapi karena filmnya gak ada di server (hiks). Singkat cerita, akhirnya saya pun berhasil dan nonton. Film India pertama saya setelah sekian lama, berjudul Mujhse Dosti Karoge yang artinya Maukah Menjadi Temanku?
source: google
Judul: Mujhse Dosti Karoge (Maukah Menjadi Temanku?)
Sutradara: Kunal Kohli
Pemain: Hrithik Roshan, Rani Mukherjee, dan Kareena Kapoor
Genre: Romance, Friendship, Drama


Mujhse Dosti Karoge menceritakan tiga orang sahabat, Pooja, Tina, dan Raj. Waktu mereka SD, keluarga Raj harus pindah ke luar negeri dan mereka pun berpisah. Raj yang suka dengan Tina mengatakan mereka harus tetap keep in touch meskipun berpisah dengan cara saling kirim email. Tapi Tina yang gak tertarik dengan Raj mengabaikannya. Alhasil, Poojalah yang sering membalas pesan Raj dengan mengatasnamakan Tina. Singkat cerita, Raj kembali ke India. Pooja pun mengaku pada Tina kalau selama ini ia sering emailan dengan Raj menggunakan namanya, jadi Tina harus berpura-pura. Eh ternyata, Tina jadi suka beneran sama Raj. Sementara Raj sendiri gak menyadari keberadaan Pooja. Nahloh. Kisah semakin rumit ketika orang tua Raj dan Tina memutuskan keduanya untuk segera menikah setelah Raj mengetahui kalau Poojalah orang yang selama ini emailan sama dia. Nahloh. Gimana selanjutnya? Ya, nonton aja. Hehehe
source: google
Emang sih, ceritanya standar. Ya namanya juga film taun segitu. Terus penuh tarian, nyanyian, dan durasi yang lama banget (hampir setara dengan Avengers Infinity Wars lol). Tapi, saya sih gak ngerasa bosen. Emang ada beberapa adegan yang sumpah gregetan banget dan ada adegan yang gak mungkin terjadi di dunia nyata (plis, bukan adegan nari-nari atau nyanyi-nyanyian di tengah ujan), tapi so far so good lah. Kisah cinta segitiga dengan sahabat gak terlalu klise banget, malah menyakitkan unch.
source: google
Kalo menurut saya, di sini tokoh Pooja yang keliatannya menghargai persahabatan banget malah seperti merendahkan sahabatnya sendiri. Maksudnya, ya harusnya bilang gitu, jujur ada masalah apa, jangan dipendam sendirian gitu. Kan bisa bersaing secara fair untuk dapetin Raj. Udah gitu dia bilang, gak mau Tina ngerasa kehilangan lagi kalau Raj sama dia (ups, spoiler), lah kan bisa dibicarain makanya dari awal kalo dia demen sama Raj. Kalo ditanyain jawabnya, gak suka sama Raj mulu. Padahal demen hahaha.
source: indiafm
Karakter Tina juga awalnya bikin kesel, tapi endingnya bikin saya tersenyum. Kalo saya jadi Tina mungkin saya bakal benci Pooja. Bukan karena dia merebut Raj dari  saya (ups, spoiler lagi) tapi karena dia merendahkan saya, dengan berpikir saya bakal stres dll kalo Raj menghilang dari saya. Lah, kan ada Pooja dan keluarganya yang bisa menemani Tina, kenapa dia berpikir senegatif itu? Ups.
source: indiafm
Udah gitu, Rajnya juga masa cepat banget pindah hati pas tau dia bukan Tina yang sering ngirimin email? Pas pertama kali ketemu, dia langsung suka sama Tina yang cantik (tapi Rani Mukherjee masih terlihat jauh lebih cantik di mata saya eak). Perasaannya langsung menggebu-gebu ke Tina. Terus, dia deket sama Pooja kan ya untuk konsultasi soal Tina, tapi dia masa gak ngerasa 'feeling familiar' gitu loh sama Pooja? At least, sifatnya Pooja gitu. Ini beneran tutup mata ngabain si Pooja aja, ngejar-ngejar Tina yang jelas-jelas sifatnya beda banget pas di email. Huf kzl. Untung ganteng si Raj hahaha.
source: indiafm
Sejauh ini, adegan kesukaan saya adalah pas nyanyi The Medley ituloh. (kalau kepo yang mana, bisa nonton di sini). Kalo zaman now mungkin bilangnya kayak riff off ya, sambung-sambungan lagu buat mengekspresikan perasaan. Di situ duh, rasanya mau jejeritan saking gregetannya hahaha. Selain itu, saya juga suka pas awal-awal Raj baru dateng ke India (videonya di sini). Musiknya enak banget hahaha.

Rating: 3,5/5

Btw kalau mau nonton bisa nonton di lk21. Ini film lumayan rekomen. Gak terlalu apa-apa nari, apa-apa nyanyi sih. Seru deh.
source: google

Selasa, 19 Desember 2017

Tulisan Kosong: Digital Fashion Week 2017 Jakarta

source: google
Ceritanya beberapa hari lalu, saya datang ke acara Digital Fashion Week 2017 Jakarta--dari kerjaan sebenarnya. Awalnya saya sempat bertanya-tanya juga, kenapa Digital Fashion Week? Apa hubungannya?
source: google
Setelah berbincang-bincang, event yang diadakan sejak 2012 silam ternyata adalah (katanya) fashion week pertama yang tayang live streaming. Berbeda dengan fashion week lainnya yang pernah saya tonton (gayak bet), di Digital Fashion Week para pengunjung dan penonton bisa langsung membeli baju-baju yang diperagakan! (wow)
source: google
Emang sih saya gak belum sanggup buat beli, tapi ya emang itu kan tujuan dari fashion week? Untuk memasarkan produk atau nama desainer itu, gak hanya sekedar ajang pamer baju atau koleksi terbaru? (eh iya gak sih?)
Di Digital Fashion Week 2017 Jakarta ada sekitar tujuh desainer/brand yang hadir di acara hanya dilangsungkan selama tiga hari di La Moda, Plaza Indonesia. Ada fashion forum juga dan workshop, tapi saya datang pas fashion shownya aja (hehe).
source: google
NOTE: INI TULISAN OMONG KOSONG DAN AMATIR SAYA. MURNI PENDAPAT DAN PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. GAK ADA EMBEL-EMBEL DENGAN PIHAK TERTENTU.

Fashion show pertama dibuka dengan penampilan dari Harry Halim. Desainer yang namanya udah besar duluan di Paris, Perancis ketimbang di Indonesia (atau saya yang kudet ya). Koleksinya berjudul 'Les Fleus du mal' yang dalam bahasa Perancis artinya 'flowers of evil', 'bunga-bunga kejahatan'. Koleksinya dinominasi warna hitam dan sedikit warna merah.

Saat pertama kali saya melihat koleksinya, yang saya rasakan adalah nuansa vampy yang begitu kental. Jadi semacam vampy, gothic, dark, beauty, gitulah. Musiknya menambah nuansa vampy itu. Terus ada juga beberapa busana yang sekilas terlihat kayak 'ashes' yang membuat saya langsung terpikir beauty from hell haha.

Kata seorang teman, memang itu yang berusaha ditonjolkan dari sang desainer. Kecantikan dari kegelapan. Duh, keren banget deh koleksinya tapi sayang kayaknya gak akan cocok kalo saya yang pake haha. Karena mostly almost transparent.

Penampilan selanjutnya, desainer asal Thailand yang namanya besar di Afrika Selatan. Karya keren banget juga. Musiknya membuat saya dibawa ke alam Afrika. Pas nonton shownya juga saya berasa melihat 'SOUTH AFRICAN TRIBE IS HERE!' LOL
 

Kebanyakan motifnya dia tema alam gitu. As you can see. Rasanya kalo ketemu sama Chu pengen bilang, "YOU ARE GREAT FOR BRINGING SOUTH AFRICAN TRIBE IN HERE" LOL.

Show hari selanjutnya, saya sempat nonton sebentar karya murid-murid dari Raffles Institute. Karena saya masih awam dan mungkin mata saya seliwer, saya gak menangkap sesuatu yang spesial dari karya-karya mereka. Saya gak menangkap apa yang mereka coba tunjukkan dalam karya tersebut. 

Oke, kecuali satu orang. INK.

Dari pertama karyanya muncul, saya langsung nangkap kalau dia ingin menampilkan sesuatu yang klasik ala abad pertengahan namun dengan gaya yang modern. Lucu deh karyanya yang didominasi warna putih. Pokoknya desain baju klasik zaman dulu dengan pesona yang elegan tetapi dari karyanya ini menonjolkan sisi maskulin, beda kan sama baju-baju abad pertengahan perempuan yang menonjolkan feminitas mereka tapi ini maskulinitas! Kerenlah.

Hari terakhir, saya penasaran dengan desainer asal Vietnam, Betty Tran, yang lewat booklet yang dikasih, karyanya lucu. Gaun-gaun dengan warna soft yang mengingatkan saya dengan gaun rancangan Barli Asmara (halah).

Betty Tran menampilkan gaun-gaun yang mostly berbahan tulle (eh iya bukan sih, tulle?). Ia tidak banyak menggunakan warna, yang ia gunakan mostly putih, hitam, merah, silver, dan pink nude. Yang unik, di setiap gaun ada potongan gambar bibir gitu. Saya gak nangkep dia coba menampilkan apa dan apa temanya (hehe).

Digital Fashion Week 2017 Jakarta ditutup dengan mengagumkan oleh rancangan David Tlale yang mencoba membawa Afrika ke Jakarta. Vibe-nya dapet banget. Warna yang dia tampilkan warna-warna yang menurut saya nyentrik, seperti hijau terang, atau pink fanta. Seolah ingin memperkenalkan ke masyarakat Indonesia, "HEY, WE ARE AFRICAN!". Karyanya benar-benar memukau saya dengan ceritanya.



Yah, begitulah. Adanya Digital Fashion Week 2017 ini membuka wawasan saya secara gak langsung tentang fashion. Yang ternyata berbeda sekali antara desainer lokal dan internasional (yaiyalah!). Entah waktu Jakarta Fashion Week kemarin saya lelah atau gak fokus, dsb, saya kurang mendapatkan maksud dari rancangan yang ditampilkan (atau bisa jadi karena saya masih awam banget juga). Maksudnya, meskipun para desainernya sudah menjelaskan tentang rancangannya tetapi saya belum mendapatkan vibe seperti yang saya dapatkan dari Digital Fashion Week ini. Apa karena mereka desainer internasional ya?

Namun sayangnya, penyelenggaranya masih belum siap. Selain acaranya ngaret (yang mana udah biasa sih), Digital Fashion Week 2017 Jakarta ini terbilang sepi banget. Mungkin karena perdana di Indonesia kali ya. Well, let's see next year.

Maju terus industri fashion Indonesia!

All photos: Credit to Digital Fashion Week #DFWjkt #digitalfashionweek

Kamis, 23 November 2017

Review Kosong: Sex And The City

source: google
Judul: Sex And The City (1998-2004, 2008, 2010)
Jumlah episode: 64 episode (6 season dan 2 film)
Sutradara: Michael Patrick King
Pemain: Sarah Jessica Parker, Kim Cattral, Kristin Davis, Chynthia Nixon, Chris Noth
Genre: Romance, Comedy, Drama, Friendship
Berdasarkan novel berjudul sama karangan Candance Brushnell


Pertama kali saya nonton film Sex and the City (SATC) waktu SMP. Waktu itu lagi masa-masanya nakal dengan pergolakan batin yang kuat(?). Awalnya saya kira SATC adalah film porno (I judge from its title lmao). Akhirnya saya tonton dan cuman berhasil setengah jam karena disuruh pulang haha (saya nonton bareng teman). Kemudian bertahun-tahun kemudian, saya tertiba ingin menonton SATC lagi. Saya pun mencari filmnya dan nonton.
hehehe
source:google
15 menit pertama sukses membuat saya banjir air mata.
huhuhuhuhuu;;
source:google
Carrie Bradshaw, wanita berusia 40 tahunan yang membina hubungan putus-nyambung dengan Mr Big akhirnya memutuskan untuk menikahinya. Tetapi pernikahan belum dilangsungkan, Mr Big memilih untuk pergi karena keraguan akibat dua pernikahan yang gagal sebelumnya. Carrie pun berusaha move on dari kejadian tersebut.
source:google
Samantha Jones, seorang PR terkenal yang tidak percaya pada ikatan pernikahan dan cinta berhasil melabuhkan hatinya pada Smith Jerrod. Ia yang merupakan penganut kebebasan harus memusatkan dirinya pada satu orang pria yang makin sibuk mengejar karirnya. Jiwa Samantha pun beradu.
source:google
Miranda Hobbes, pengacara hukum yang memutuskan untuk tinggal di Brooklyn, membangun keluarga kecilnya bersama Steve dan Brady. Pengakuan mengejutkan hadir ketika Steve bilang bahwa ia telah tidur dengan wanita lain.
source:google
Yup, SATC sukses menyajikan permasalahan seputar yang dihadapi oleh seorang wanita kebanyakan. Seperti yang dialami Carrie dan Big, apakah pasangan yang hendak dinikahi ini orang yang tepat?

Gimana kalau ternyata kita salah memilih orang? Gimana kalau ternyata dia berbeda dari apa yang kita kira? Atau permasalahan Samantha, ketika kita mencintai seseorang apakah kita harus merelakan diri kita yang sesungguhnya? Daaan....jika pasangan berbuat kesalahan, bagaimana menyingkapinya?
Karya yang menakjubkaaan menurut saya pribadi. Masalah dan pemecahan masalahnya dapet banget. Saya suka banget sampai suka merekomendasikan film ini ke teman-teman saya di kampus tapi kebanyakan pada mikirnya yang aneh-aneh haha.
source:google
Lanjut, setelah film pertama oke banget. Saya pun nonton film keduanya. Sex and the City 2 (SATC 2). Kalau yang pertama lebih ke arah detik-detik sebelum menikah, yang kedua bercerita tentang setelah menikah.

Ya, Carrie dan Big menikah. Problematika mereka adalah ternyata Big tidak sesempurna yang ia kira. Banyak tingkah laku Big yang belum Carrie ketahui sebelumnya muncul setelah pernikahan dan Carrie tidak terbiasa akan hal itu. Merasa akan ketidakcocokan ini, Carrie pun meminta waktu dua hari setiap minggunya untuk memiliki "me time". Di sisi lain, Big pun merasa perlu memiliki "me time" sendiri.
source:google
Charlotte York yang memiliki dua buah hati, Lily dan Rose, mempekerjakan seorang pengasuh yang malah membuatnya merasa tidak aman karena takut suaminya tergoda. Di sisi lain, setelah lama mengharapkan memiliki buah hati, ia pun berusaha menjadi ibu yang baik. Tapi ternyata gak semudah itu.
source:google
Dan Samantha yang berurusan dengan menopause. Ia pun berupaya agar suplemen yang dikonsumsinya mampu membuatnya tetap 'muda', namun saat dibawa ke Abu Dhabi ternyata suplemen itu dianggap ilegal.
source:google
Memang film yang kedua ini tidak sebagus yang pertama karena tema yang diangkat sebenarnya cukup oke, tapi dikemas dengan kurang menarik. Jadi masalahnya cenderung campur aduk dan kurang ngena buat saya.

Dari situ saya mulai penasaran dengan serial televisinya yang mulai tahun 1998 hingga 2004. Ada sebanyak 6 seasons dengan sekitar 12 episode di setiap seasonnya. Episode pertama season satu memperkenalkan para tokohnya, Carrie, Miranda, Charlotte, dan Samantha. Empat orang sahabat di usia 30-an dan masih single. Kecuali Charlotte, mereka bertiga sama sekali tidak memikirkan soal hubungan atau pernikahan. Kemudian setiap episodenya pun mulai memunculkan beragam macam permasalahan yang umumnya terjadi pada wanita. Pokoknya seru banget. Gak salah kalau ada orang yang bilang kalau SATC adalah kitab suci para wanita. Lupakan soal seks, ini tentang relationship among friends, family, lovers, and society.
goals!
source:google
Saya dapat banyak sekali pencerahan dari SATC. Favorit saya? Samantha Jones. Ia benar-benar menggambarkan sosok wanita independent yang gak ingin dirinya--atau wanita berada di bawah kaum pria. Saya ingat betul sebuah adegan ketika ia melamar di sebuah hotel untuk jabatan Public Relation dan si empunya hotel itu merendahkan Samantha karena jenis kelaminnya, bahwa ia takkan bisa melakukan tugasnya dengan baik karena ia seorang wanita. Di situ, Samantha yang biasanya kuat dan mandiri, tiba-tiba merasa lemah dan menangis (seorang Samantha Jones menangis!!). Hal ini merupakan sebuah tamparan bagi masyarakat dan orang-orang yang memandang rendah seseorang karena jenis kelaminnya. Ini bukan lagi zaman pria berada di atas wanita, tapi pria dan wanita memiliki kedudukan yang sejajar. Go, feminist!
source:google
Satu pelajaran lagi yang didapat dari Samantha Jones yaitu betapa pun mencintai seseorang jangan sampai kehilangan jati dirimu.
(*itu pesan yang didapat dari film SATC pertama btw,)

Rating:
SATC 1: 4/5

SATC 2: 3.4/5
Serial TV: 4.7/5


(novelnya belum baca, mungkin nanti akan update kalau udah baca novelnya *wink)
source:google

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
UPDATED:
(12/04) Ada sebuah wacana di beberapa situs luar negeri tentang adanya kemungkinan SATC 3. Namun sayangnya, Kim Cattrall pemeran Samantha Jones menolak keikutsertaannya dalam proyek yang disebut-sebut sebagai akhir dari SATC. Banyak pihak menyayangkan keputusan Kim ini namun banyak pula yang mendukung Kim karena mengingat buruknya film SATC 2. Beberapa aktris lainnya seperti Kristin Davis dan Willie Garson juga merasa kecewa namun tetap menunjukkan sikap positif dari tidak akan adanya SATC 3 ini.
Dan saya jujur aja merasa kecewa dengan keputusan Kim ini. Ada beberapa fans yang menyarankan agar pemeran Samantha diganti atau 'dimatikan', tetap SATC gak akan lengkap rasanya kalau gak ada Samantha. Beberapa fans juga berspekulasi bahwa alasan Kim tidak ingin ikut proyek SATC 3 dikarenakan ingin lebih dikenal dengan karya terbarunya ketimbang kembali menjadi Samantha Jones yang membuatnya dikenal seluruh dunia. Tapi tetap aja, hal itu membuat kecewa para fans SATC termasuk saya T-T
Semoga cuman gimmick haha (meskipun mustahil).

Rabu, 11 Oktober 2017

Review Kosong: Aeon Mall Jakarta Garden City

Ceritanya udah lama banget pengen ke Aeon BSD karena kata temen, tempatnya Jepang banget haha. Tapi karena jarak yang lumayan jauh, niat tersebut urung. Beberapa hari yang lalu, seorang teman mengajak saya untuk pergi ke Aeon BSD namun berakhir di Kota Kasablanka (jauh cyin...). 
hehe
source: google
Kemudian terdengarlah kabar bahwa Aeon Mall buka di Jakarta Garden City dan saya pun meluncur ke sana.
RUUUN!
source: google
Jaraknya dari rumah saya kebetulan hanya setengah jam. Area Jakarta Garden City juga masih sepi banget. Berasa ada di daerah antah berantah (lah).
Parkir motor AEON JGC
source: pribadi
Parkir Aeon Mall JGC ini menurut saya luas dan tertutupi juga, jadi kalau hujan aman.
Pintu masuknya ada banyak. Saat keluar saya sempat nyasar (haha). Dan begitu masuk, oke interiornya keren.
lobby
source: pribadi
Tempatnya terasa begitu luang--apa karena masih sepi ya? Tapi enak sih nyaman. Ada banyak kursi yang disediakan di setiap lantai hingga kita gak usah pusing nyari tempat duduk atau mampir ke tempat makan kalau pegal.
Bangku-bangku
source: pribadi
Dan yang paling seru dari Aeon Mall ini adalah tentu aja makanannya yang berbau Jepang. Yup, sushi hadir lumayan lengkap di sini. Ada ramen, takoyaki, teppanyaki, tempura, komplit deh pokoknya.
Saya gak apal nama sushinya apa aja, pokoknya raw fish
source: pribadi
Saya sempat nyicipin sushinya. Harganya terjangkau banget. Mulai dari Rp 3.000-an aja. Rasanya juga enak menurut lidah amatir saya (lol). Mostly sushinya raw fish, jadi kalau gak demen ya coba pilih menu yang lain ya. Oh ya, kecap asin, wasabi, dan mayones tersedia juga di sini tapi berbayar.

Selanjutnya, tempat yang wajib dikunjungi setelah makan adalah...YUP! Game center! Game center yang ada di Aeon Mall JGC ini ada banyak, tapi kesukaan saya tetap Funworld. Variansi mainannya banyak, ada mobil balap, basket, Pump It Up, sampai Danzbase. Yang saya suka lagi dari Funworld di sini, harganya masih manusiawi (haha). Sekali gesek untuk PIU dan DZ hanya sekitar Rp 4.900 aja, beda sama di tempat lain. Meskipun mesin PIU-nya masih 2015, bukan yang terbaru 2017.

(saya lupa foto Funworldnya karena emang gak ada niat buat ngepost ini haha)

Andalan Aeon Mall JGC ini adalah Ferris Wheel-nya yang ada di lantai paling atas. Sayangnya, saya gak berkesempatan buat naik karena menurut saya sedikit rada mahal yaitu Rp 50.000. Yah, mungkin next time aja (haha). Area paling atas ini juga asik untuk foto-foto karena tempatnya cozy banget aaakkkk!
Lantai paling atas
source: pribadi
Pokoknya menurut saya, Aeon Mall JGC ini seru banget. Asik buat hangout sama teman dan keluarga. Harga yang ditawarkan juga manusiawi banget dan cocok untuk semua golongan. Sayangnya, akses ke sini sedikit rada sulit karena gak ada angkutan umum. Jadi mau gak mau ya mesti naik kendaraan pribadi, taksi atau ojek online.

Selain itu, gak tau kenapa sinyal provider saya hilang-hilangan di sini-_- jadi susah (btw saya pakai three).

Buat yang suka sushi dan makanan Jepang, tempatnya recommended bangetlaaah!

Rating: 4/5
maapkeun muka saya numpang eksis hehew
source: pribadi

Minggu, 17 September 2017

Review Kosong: Here We Are

source: google
Judul: Here We Are
Pengarang: Obata Yuuki
Genre: Romance, Drama, Scho-Life
Status: Completed (16 buku)

Sebenarnya ini komik udah terbilang lama,sekitar 10 tahunan yang lalu. Saya tanpa sengaja tertarik membacanya karena iklan tentang komik ini di hampir setiap komik yang saya beli. Saking keselnya sampe mikir, "emang nih komik sekeren apa sih iklannya nongol mulu?!" lol

Akhirnya saya pun mencoba nyari di gramedia, tapi gak ketemu karena itu komik lama. Dan di suatu kesempatan, saya pun menemukan jilid awal komik itu di toko gunung agung dan membelinya langsung 3buku (sebelum susah menemukannya lagi). Ok, this manga is really good.
soure: google
Jilid 1-3 ini bercerita tentang Nanami Takahashi, cewek yang baru aja masuk SMU dan bertemu dengan Motoharu Yano. Awalnya Takahashi benci banget sama Yano karena Yano itu katanya sempurna (ganteng, populer, pinter, jago olahraga, bahkan ada rumor tentang 2/3 anak perempuan di sekolah bakal suka sama Yano dalam waktu 3 tahun) dan karena sengaja salah memberitahu Takahashi nama temannya sehingga ia ditunjuk jadi ketua kelas. Namun Takahashi menangkap kalau Yano aslinya gak sesempurna itu. Ia pun berusaha dekat sama Yano dan akhirnya suka. Meskipun Yano menerima cintanya Takahashi, ternyata ia masih terjebak dengan mantan pacarnya yang sudah meninggal, Nana Yamamoto, kakak dari teman sekelas mereka, Yuri Yamamoto. Terlebih, ada sesuatu yang disembunyikan Yano dengan hubungannya bersama Yamamoto.
source: google
Dan begitu aja. Saya sempat stres karena gak berhasil menemukan kelanjutannya dan penasaran banget. Waktu itu saya belum mengenal komik online dan gak tertarik juga untuk membacanya secara online. Jadilah, setelah 3 tahun lebih berlalu, saya pun menemukan jilid selanjutnya. Yang kemudian berhenti di nomor 12 karena sang pengarang, Obata Yuuki harus vakum sementara (selama tiga tahun tepatnya) dikarenakan sakit. Akhirnya Here We Are pun tamat di jilid 16 setelah perjuangan saya selama 8 tahun lolol
source: google
Kesan saya, komik ini sangat berbeda dari komik-komik yang pernah saya baca sebelumnya. Pemilihan kata-katanya begitu indah meskipun alur ceritanya seperti komik perempuan pada umumnya: baru masuk SMU >> ketemu temen sekelas keren >> benci >> cinta >> gak bisa moveon dari mantan >> move on. Tapi yang bikin beda adalah konflik-konfliknya yang mampu bikin pembaca terenyuh. Saya gak bisa gak nangis kalo baca komik ini (serius).
source: google
Cinta Lama Belum Kelar (CLBK) adalah tema besar komik Here We Are. Bagaimana tidak, kebanyakan dari tokoh-tokoh ini belum bisa move on dari masa lalunya. Sebut saja Yano yang belum bisa move on dari Nana, mantannya yang sudah meninggal, kemudian Yuri yang tidak bisa move on dari Yano meskipun sebenarnya mereka gak ada hubungan apa-apa, ada lagi ibu Yano yang gak bisa move on dari ayah Yano, serta Takahashi yang tidak bisa move on dari Yano padahal Yano meninggalkannya dan ada Takeuchi di sisinya. Singkatnya, ya, semua tentang clbk (lol).

Membaca komik ini sama aja sedang mempelajari sebuah kenangan dan masa lalu. Kebanyakan kenangan adalah sebuah ingatan yang termodifikasi, entah dikurangi atau ditambahkan, sedangkan masa lalu adalah hal yang terjadi di masa lampau dan yang terbaik adalah terus menatap ke depan. Tokoh Motoharu Yano banyak memberi saya inspirasi tentang menjadi sosok dewasa yang bisa diandalkan, tapi sebenarnya kita perlu juga mengandalkan orang lain.

"Jangan kalah sama masa lalu, kita buat masa sekarang"-Motoharu Yano, Here We Are Vol.3

Pokoknya, Obata Yuuki-sensei berhasil bikin saya nangis dan takjub pada karyanya. Btw ini karya Obata Yuuki pertama yang saya baca. Di Indonesia, karyanya beliau yang diterbitin baru dua, Here We Are dan Triangle Romance (nanti saya bikin reviewnya) . Saya lagi nungguin karya beliau untuk segera diterbitin lagi di Indonesia (meskipun harga komik sekarang mahal tapi kualitasnya biasa aja T-T).

saya mewek T-T
source: google
Saya sangat merekomendasikan komik ini pada orang yang memang suka sastra meskipun ini adalah sebuah komik Jepang (jangan ngeremehin komik!). Kenapa, karena kata-kata di komik ini bermakna dan terkadang sulit dimengerti, jadi mesti ditelaah dulu. Saya pernah merekomendasikan komik ini pada beberapa teman yang lumayan suka baca komik, terus baru baca 2 jilid langsung dipulangin lagi karena gak ngerti. Pemilihan kata-kata di komik ini begitu sulit dimengerti dan banyak yang tersirat, kata mereka. Lol

Rating: 5/5
OTP da best
source: google