Selasa, 19 Desember 2017

Tulisan Kosong: Digital Fashion Week 2017 Jakarta

source: google
Ceritanya beberapa hari lalu, saya datang ke acara Digital Fashion Week 2017 Jakarta--dari kerjaan sebenarnya. Awalnya saya sempat bertanya-tanya juga, kenapa Digital Fashion Week? Apa hubungannya?
source: google
Setelah berbincang-bincang, event yang diadakan sejak 2012 silam ternyata adalah (katanya) fashion week pertama yang tayang live streaming. Berbeda dengan fashion week lainnya yang pernah saya tonton (gayak bet), di Digital Fashion Week para pengunjung dan penonton bisa langsung membeli baju-baju yang diperagakan! (wow)
source: google
Emang sih saya gak belum sanggup buat beli, tapi ya emang itu kan tujuan dari fashion week? Untuk memasarkan produk atau nama desainer itu, gak hanya sekedar ajang pamer baju atau koleksi terbaru? (eh iya gak sih?)
Di Digital Fashion Week 2017 Jakarta ada sekitar tujuh desainer/brand yang hadir di acara hanya dilangsungkan selama tiga hari di La Moda, Plaza Indonesia. Ada fashion forum juga dan workshop, tapi saya datang pas fashion shownya aja (hehe).
source: google
NOTE: INI TULISAN OMONG KOSONG DAN AMATIR SAYA. MURNI PENDAPAT DAN PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. GAK ADA EMBEL-EMBEL DENGAN PIHAK TERTENTU.

Fashion show pertama dibuka dengan penampilan dari Harry Halim. Desainer yang namanya udah besar duluan di Paris, Perancis ketimbang di Indonesia (atau saya yang kudet ya). Koleksinya berjudul 'Les Fleus du mal' yang dalam bahasa Perancis artinya 'flowers of evil', 'bunga-bunga kejahatan'. Koleksinya dinominasi warna hitam dan sedikit warna merah.

Saat pertama kali saya melihat koleksinya, yang saya rasakan adalah nuansa vampy yang begitu kental. Jadi semacam vampy, gothic, dark, beauty, gitulah. Musiknya menambah nuansa vampy itu. Terus ada juga beberapa busana yang sekilas terlihat kayak 'ashes' yang membuat saya langsung terpikir beauty from hell haha.

Kata seorang teman, memang itu yang berusaha ditonjolkan dari sang desainer. Kecantikan dari kegelapan. Duh, keren banget deh koleksinya tapi sayang kayaknya gak akan cocok kalo saya yang pake haha. Karena mostly almost transparent.

Penampilan selanjutnya, desainer asal Thailand yang namanya besar di Afrika Selatan. Karya keren banget juga. Musiknya membuat saya dibawa ke alam Afrika. Pas nonton shownya juga saya berasa melihat 'SOUTH AFRICAN TRIBE IS HERE!' LOL
 

Kebanyakan motifnya dia tema alam gitu. As you can see. Rasanya kalo ketemu sama Chu pengen bilang, "YOU ARE GREAT FOR BRINGING SOUTH AFRICAN TRIBE IN HERE" LOL.

Show hari selanjutnya, saya sempat nonton sebentar karya murid-murid dari Raffles Institute. Karena saya masih awam dan mungkin mata saya seliwer, saya gak menangkap sesuatu yang spesial dari karya-karya mereka. Saya gak menangkap apa yang mereka coba tunjukkan dalam karya tersebut. 

Oke, kecuali satu orang. INK.

Dari pertama karyanya muncul, saya langsung nangkap kalau dia ingin menampilkan sesuatu yang klasik ala abad pertengahan namun dengan gaya yang modern. Lucu deh karyanya yang didominasi warna putih. Pokoknya desain baju klasik zaman dulu dengan pesona yang elegan tetapi dari karyanya ini menonjolkan sisi maskulin, beda kan sama baju-baju abad pertengahan perempuan yang menonjolkan feminitas mereka tapi ini maskulinitas! Kerenlah.

Hari terakhir, saya penasaran dengan desainer asal Vietnam, Betty Tran, yang lewat booklet yang dikasih, karyanya lucu. Gaun-gaun dengan warna soft yang mengingatkan saya dengan gaun rancangan Barli Asmara (halah).

Betty Tran menampilkan gaun-gaun yang mostly berbahan tulle (eh iya bukan sih, tulle?). Ia tidak banyak menggunakan warna, yang ia gunakan mostly putih, hitam, merah, silver, dan pink nude. Yang unik, di setiap gaun ada potongan gambar bibir gitu. Saya gak nangkep dia coba menampilkan apa dan apa temanya (hehe).

Digital Fashion Week 2017 Jakarta ditutup dengan mengagumkan oleh rancangan David Tlale yang mencoba membawa Afrika ke Jakarta. Vibe-nya dapet banget. Warna yang dia tampilkan warna-warna yang menurut saya nyentrik, seperti hijau terang, atau pink fanta. Seolah ingin memperkenalkan ke masyarakat Indonesia, "HEY, WE ARE AFRICAN!". Karyanya benar-benar memukau saya dengan ceritanya.



Yah, begitulah. Adanya Digital Fashion Week 2017 ini membuka wawasan saya secara gak langsung tentang fashion. Yang ternyata berbeda sekali antara desainer lokal dan internasional (yaiyalah!). Entah waktu Jakarta Fashion Week kemarin saya lelah atau gak fokus, dsb, saya kurang mendapatkan maksud dari rancangan yang ditampilkan (atau bisa jadi karena saya masih awam banget juga). Maksudnya, meskipun para desainernya sudah menjelaskan tentang rancangannya tetapi saya belum mendapatkan vibe seperti yang saya dapatkan dari Digital Fashion Week ini. Apa karena mereka desainer internasional ya?

Namun sayangnya, penyelenggaranya masih belum siap. Selain acaranya ngaret (yang mana udah biasa sih), Digital Fashion Week 2017 Jakarta ini terbilang sepi banget. Mungkin karena perdana di Indonesia kali ya. Well, let's see next year.

Maju terus industri fashion Indonesia!

All photos: Credit to Digital Fashion Week #DFWjkt #digitalfashionweek

Kamis, 23 November 2017

Review Kosong: Sex And The City

source: google
Judul: Sex And The City (1998-2004, 2008, 2010)
Jumlah episode: 64 episode (6 season dan 2 film)
Sutradara: Michael Patrick King
Pemain: Sarah Jessica Parker, Kim Cattral, Kristin Davis, Chynthia Nixon, Chris Noth
Genre: Romance, Comedy, Drama, Friendship
Berdasarkan novel berjudul sama karangan Candance Brushnell


Pertama kali saya nonton film Sex and the City (SATC) waktu SMP. Waktu itu lagi masa-masanya nakal dengan pergolakan batin yang kuat(?). Awalnya saya kira SATC adalah film porno (I judge from its title lmao). Akhirnya saya tonton dan cuman berhasil setengah jam karena disuruh pulang haha (saya nonton bareng teman). Kemudian bertahun-tahun kemudian, saya tertiba ingin menonton SATC lagi. Saya pun mencari filmnya dan nonton.
hehehe
source:google
15 menit pertama sukses membuat saya banjir air mata.
huhuhuhuhuu;;
source:google
Carrie Bradshaw, wanita berusia 40 tahunan yang membina hubungan putus-nyambung dengan Mr Big akhirnya memutuskan untuk menikahinya. Tetapi pernikahan belum dilangsungkan, Mr Big memilih untuk pergi karena keraguan akibat dua pernikahan yang gagal sebelumnya. Carrie pun berusaha move on dari kejadian tersebut.
source:google
Samantha Jones, seorang PR terkenal yang tidak percaya pada ikatan pernikahan dan cinta berhasil melabuhkan hatinya pada Smith Jerrod. Ia yang merupakan penganut kebebasan harus memusatkan dirinya pada satu orang pria yang makin sibuk mengejar karirnya. Jiwa Samantha pun beradu.
source:google
Miranda Hobbes, pengacara hukum yang memutuskan untuk tinggal di Brooklyn, membangun keluarga kecilnya bersama Steve dan Brady. Pengakuan mengejutkan hadir ketika Steve bilang bahwa ia telah tidur dengan wanita lain.
source:google
Yup, SATC sukses menyajikan permasalahan seputar yang dihadapi oleh seorang wanita kebanyakan. Seperti yang dialami Carrie dan Big, apakah pasangan yang hendak dinikahi ini orang yang tepat?

Gimana kalau ternyata kita salah memilih orang? Gimana kalau ternyata dia berbeda dari apa yang kita kira? Atau permasalahan Samantha, ketika kita mencintai seseorang apakah kita harus merelakan diri kita yang sesungguhnya? Daaan....jika pasangan berbuat kesalahan, bagaimana menyingkapinya?
Karya yang menakjubkaaan menurut saya pribadi. Masalah dan pemecahan masalahnya dapet banget. Saya suka banget sampai suka merekomendasikan film ini ke teman-teman saya di kampus tapi kebanyakan pada mikirnya yang aneh-aneh haha.
source:google
Lanjut, setelah film pertama oke banget. Saya pun nonton film keduanya. Sex and the City 2 (SATC 2). Kalau yang pertama lebih ke arah detik-detik sebelum menikah, yang kedua bercerita tentang setelah menikah.

Ya, Carrie dan Big menikah. Problematika mereka adalah ternyata Big tidak sesempurna yang ia kira. Banyak tingkah laku Big yang belum Carrie ketahui sebelumnya muncul setelah pernikahan dan Carrie tidak terbiasa akan hal itu. Merasa akan ketidakcocokan ini, Carrie pun meminta waktu dua hari setiap minggunya untuk memiliki "me time". Di sisi lain, Big pun merasa perlu memiliki "me time" sendiri.
source:google
Charlotte York yang memiliki dua buah hati, Lily dan Rose, mempekerjakan seorang pengasuh yang malah membuatnya merasa tidak aman karena takut suaminya tergoda. Di sisi lain, setelah lama mengharapkan memiliki buah hati, ia pun berusaha menjadi ibu yang baik. Tapi ternyata gak semudah itu.
source:google
Dan Samantha yang berurusan dengan menopause. Ia pun berupaya agar suplemen yang dikonsumsinya mampu membuatnya tetap 'muda', namun saat dibawa ke Abu Dhabi ternyata suplemen itu dianggap ilegal.
source:google
Memang film yang kedua ini tidak sebagus yang pertama karena tema yang diangkat sebenarnya cukup oke, tapi dikemas dengan kurang menarik. Jadi masalahnya cenderung campur aduk dan kurang ngena buat saya.

Dari situ saya mulai penasaran dengan serial televisinya yang mulai tahun 1998 hingga 2004. Ada sebanyak 6 seasons dengan sekitar 12 episode di setiap seasonnya. Episode pertama season satu memperkenalkan para tokohnya, Carrie, Miranda, Charlotte, dan Samantha. Empat orang sahabat di usia 30-an dan masih single. Kecuali Charlotte, mereka bertiga sama sekali tidak memikirkan soal hubungan atau pernikahan. Kemudian setiap episodenya pun mulai memunculkan beragam macam permasalahan yang umumnya terjadi pada wanita. Pokoknya seru banget. Gak salah kalau ada orang yang bilang kalau SATC adalah kitab suci para wanita. Lupakan soal seks, ini tentang relationship among friends, family, lovers, and society.
goals!
source:google
Saya dapat banyak sekali pencerahan dari SATC. Favorit saya? Samantha Jones. Ia benar-benar menggambarkan sosok wanita independent yang gak ingin dirinya--atau wanita berada di bawah kaum pria. Saya ingat betul sebuah adegan ketika ia melamar di sebuah hotel untuk jabatan Public Relation dan si empunya hotel itu merendahkan Samantha karena jenis kelaminnya, bahwa ia takkan bisa melakukan tugasnya dengan baik karena ia seorang wanita. Di situ, Samantha yang biasanya kuat dan mandiri, tiba-tiba merasa lemah dan menangis (seorang Samantha Jones menangis!!). Hal ini merupakan sebuah tamparan bagi masyarakat dan orang-orang yang memandang rendah seseorang karena jenis kelaminnya. Ini bukan lagi zaman pria berada di atas wanita, tapi pria dan wanita memiliki kedudukan yang sejajar. Go, feminist!
source:google
Satu pelajaran lagi yang didapat dari Samantha Jones yaitu betapa pun mencintai seseorang jangan sampai kehilangan jati dirimu.
(*itu pesan yang didapat dari film SATC pertama btw,)

Rating:
SATC 1: 4/5

SATC 2: 3.4/5
Serial TV: 4.7/5


(novelnya belum baca, mungkin nanti akan update kalau udah baca novelnya *wink)
source:google

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
UPDATED:
(12/04) Ada sebuah wacana di beberapa situs luar negeri tentang adanya kemungkinan SATC 3. Namun sayangnya, Kim Cattrall pemeran Samantha Jones menolak keikutsertaannya dalam proyek yang disebut-sebut sebagai akhir dari SATC. Banyak pihak menyayangkan keputusan Kim ini namun banyak pula yang mendukung Kim karena mengingat buruknya film SATC 2. Beberapa aktris lainnya seperti Kristin Davis dan Willie Garson juga merasa kecewa namun tetap menunjukkan sikap positif dari tidak akan adanya SATC 3 ini.
Dan saya jujur aja merasa kecewa dengan keputusan Kim ini. Ada beberapa fans yang menyarankan agar pemeran Samantha diganti atau 'dimatikan', tetap SATC gak akan lengkap rasanya kalau gak ada Samantha. Beberapa fans juga berspekulasi bahwa alasan Kim tidak ingin ikut proyek SATC 3 dikarenakan ingin lebih dikenal dengan karya terbarunya ketimbang kembali menjadi Samantha Jones yang membuatnya dikenal seluruh dunia. Tapi tetap aja, hal itu membuat kecewa para fans SATC termasuk saya T-T
Semoga cuman gimmick haha (meskipun mustahil).

Rabu, 11 Oktober 2017

Review Kosong: Aeon Mall Jakarta Garden City

Ceritanya udah lama banget pengen ke Aeon BSD karena kata temen, tempatnya Jepang banget haha. Tapi karena jarak yang lumayan jauh, niat tersebut urung. Beberapa hari yang lalu, seorang teman mengajak saya untuk pergi ke Aeon BSD namun berakhir di Kota Kasablanka (jauh cyin...). 
hehe
source: google
Kemudian terdengarlah kabar bahwa Aeon Mall buka di Jakarta Garden City dan saya pun meluncur ke sana.
RUUUN!
source: google
Jaraknya dari rumah saya kebetulan hanya setengah jam. Area Jakarta Garden City juga masih sepi banget. Berasa ada di daerah antah berantah (lah).
Parkir motor AEON JGC
source: pribadi
Parkir Aeon Mall JGC ini menurut saya luas dan tertutupi juga, jadi kalau hujan aman.
Pintu masuknya ada banyak. Saat keluar saya sempat nyasar (haha). Dan begitu masuk, oke interiornya keren.
lobby
source: pribadi
Tempatnya terasa begitu luang--apa karena masih sepi ya? Tapi enak sih nyaman. Ada banyak kursi yang disediakan di setiap lantai hingga kita gak usah pusing nyari tempat duduk atau mampir ke tempat makan kalau pegal.
Bangku-bangku
source: pribadi
Dan yang paling seru dari Aeon Mall ini adalah tentu aja makanannya yang berbau Jepang. Yup, sushi hadir lumayan lengkap di sini. Ada ramen, takoyaki, teppanyaki, tempura, komplit deh pokoknya.
Saya gak apal nama sushinya apa aja, pokoknya raw fish
source: pribadi
Saya sempat nyicipin sushinya. Harganya terjangkau banget. Mulai dari Rp 3.000-an aja. Rasanya juga enak menurut lidah amatir saya (lol). Mostly sushinya raw fish, jadi kalau gak demen ya coba pilih menu yang lain ya. Oh ya, kecap asin, wasabi, dan mayones tersedia juga di sini tapi berbayar.

Selanjutnya, tempat yang wajib dikunjungi setelah makan adalah...YUP! Game center! Game center yang ada di Aeon Mall JGC ini ada banyak, tapi kesukaan saya tetap Funworld. Variansi mainannya banyak, ada mobil balap, basket, Pump It Up, sampai Danzbase. Yang saya suka lagi dari Funworld di sini, harganya masih manusiawi (haha). Sekali gesek untuk PIU dan DZ hanya sekitar Rp 4.900 aja, beda sama di tempat lain. Meskipun mesin PIU-nya masih 2015, bukan yang terbaru 2017.

(saya lupa foto Funworldnya karena emang gak ada niat buat ngepost ini haha)

Andalan Aeon Mall JGC ini adalah Ferris Wheel-nya yang ada di lantai paling atas. Sayangnya, saya gak berkesempatan buat naik karena menurut saya sedikit rada mahal yaitu Rp 50.000. Yah, mungkin next time aja (haha). Area paling atas ini juga asik untuk foto-foto karena tempatnya cozy banget aaakkkk!
Lantai paling atas
source: pribadi
Pokoknya menurut saya, Aeon Mall JGC ini seru banget. Asik buat hangout sama teman dan keluarga. Harga yang ditawarkan juga manusiawi banget dan cocok untuk semua golongan. Sayangnya, akses ke sini sedikit rada sulit karena gak ada angkutan umum. Jadi mau gak mau ya mesti naik kendaraan pribadi, taksi atau ojek online.

Selain itu, gak tau kenapa sinyal provider saya hilang-hilangan di sini-_- jadi susah (btw saya pakai three).

Buat yang suka sushi dan makanan Jepang, tempatnya recommended bangetlaaah!

Rating: 4/5
maapkeun muka saya numpang eksis hehew
source: pribadi

Minggu, 17 September 2017

Review Kosong: Here We Are

source: google
Judul: Here We Are
Pengarang: Obata Yuuki
Genre: Romance, Drama, Scho-Life
Status: Completed (16 buku)

Sebenarnya ini komik udah terbilang lama,sekitar 10 tahunan yang lalu. Saya tanpa sengaja tertarik membacanya karena iklan tentang komik ini di hampir setiap komik yang saya beli. Saking keselnya sampe mikir, "emang nih komik sekeren apa sih iklannya nongol mulu?!" lol

Akhirnya saya pun mencoba nyari di gramedia, tapi gak ketemu karena itu komik lama. Dan di suatu kesempatan, saya pun menemukan jilid awal komik itu di toko gunung agung dan membelinya langsung 3buku (sebelum susah menemukannya lagi). Ok, this manga is really good.
soure: google
Jilid 1-3 ini bercerita tentang Nanami Takahashi, cewek yang baru aja masuk SMU dan bertemu dengan Motoharu Yano. Awalnya Takahashi benci banget sama Yano karena Yano itu katanya sempurna (ganteng, populer, pinter, jago olahraga, bahkan ada rumor tentang 2/3 anak perempuan di sekolah bakal suka sama Yano dalam waktu 3 tahun) dan karena sengaja salah memberitahu Takahashi nama temannya sehingga ia ditunjuk jadi ketua kelas. Namun Takahashi menangkap kalau Yano aslinya gak sesempurna itu. Ia pun berusaha dekat sama Yano dan akhirnya suka. Meskipun Yano menerima cintanya Takahashi, ternyata ia masih terjebak dengan mantan pacarnya yang sudah meninggal, Nana Yamamoto, kakak dari teman sekelas mereka, Yuri Yamamoto. Terlebih, ada sesuatu yang disembunyikan Yano dengan hubungannya bersama Yamamoto.
source: google
Dan begitu aja. Saya sempat stres karena gak berhasil menemukan kelanjutannya dan penasaran banget. Waktu itu saya belum mengenal komik online dan gak tertarik juga untuk membacanya secara online. Jadilah, setelah 3 tahun lebih berlalu, saya pun menemukan jilid selanjutnya. Yang kemudian berhenti di nomor 12 karena sang pengarang, Obata Yuuki harus vakum sementara (selama tiga tahun tepatnya) dikarenakan sakit. Akhirnya Here We Are pun tamat di jilid 16 setelah perjuangan saya selama 8 tahun lolol
source: google
Kesan saya, komik ini sangat berbeda dari komik-komik yang pernah saya baca sebelumnya. Pemilihan kata-katanya begitu indah meskipun alur ceritanya seperti komik perempuan pada umumnya: baru masuk SMU >> ketemu temen sekelas keren >> benci >> cinta >> gak bisa moveon dari mantan >> move on. Tapi yang bikin beda adalah konflik-konfliknya yang mampu bikin pembaca terenyuh. Saya gak bisa gak nangis kalo baca komik ini (serius).
source: google
Cinta Lama Belum Kelar (CLBK) adalah tema besar komik Here We Are. Bagaimana tidak, kebanyakan dari tokoh-tokoh ini belum bisa move on dari masa lalunya. Sebut saja Yano yang belum bisa move on dari Nana, mantannya yang sudah meninggal, kemudian Yuri yang tidak bisa move on dari Yano meskipun sebenarnya mereka gak ada hubungan apa-apa, ada lagi ibu Yano yang gak bisa move on dari ayah Yano, serta Takahashi yang tidak bisa move on dari Yano padahal Yano meninggalkannya dan ada Takeuchi di sisinya. Singkatnya, ya, semua tentang clbk (lol).

Membaca komik ini sama aja sedang mempelajari sebuah kenangan dan masa lalu. Kebanyakan kenangan adalah sebuah ingatan yang termodifikasi, entah dikurangi atau ditambahkan, sedangkan masa lalu adalah hal yang terjadi di masa lampau dan yang terbaik adalah terus menatap ke depan. Tokoh Motoharu Yano banyak memberi saya inspirasi tentang menjadi sosok dewasa yang bisa diandalkan, tapi sebenarnya kita perlu juga mengandalkan orang lain.

"Jangan kalah sama masa lalu, kita buat masa sekarang"-Motoharu Yano, Here We Are Vol.3

Pokoknya, Obata Yuuki-sensei berhasil bikin saya nangis dan takjub pada karyanya. Btw ini karya Obata Yuuki pertama yang saya baca. Di Indonesia, karyanya beliau yang diterbitin baru dua, Here We Are dan Triangle Romance (nanti saya bikin reviewnya) . Saya lagi nungguin karya beliau untuk segera diterbitin lagi di Indonesia (meskipun harga komik sekarang mahal tapi kualitasnya biasa aja T-T).

saya mewek T-T
source: google
Saya sangat merekomendasikan komik ini pada orang yang memang suka sastra meskipun ini adalah sebuah komik Jepang (jangan ngeremehin komik!). Kenapa, karena kata-kata di komik ini bermakna dan terkadang sulit dimengerti, jadi mesti ditelaah dulu. Saya pernah merekomendasikan komik ini pada beberapa teman yang lumayan suka baca komik, terus baru baca 2 jilid langsung dipulangin lagi karena gak ngerti. Pemilihan kata-kata di komik ini begitu sulit dimengerti dan banyak yang tersirat, kata mereka. Lol

Rating: 5/5
OTP da best
source: google

Selasa, 08 Agustus 2017

Review Kosong: Mystic Messenger


Mystic Messenger
Developer: Cheritz
Free for some parts
Available on Android and iOS

Siapa yang gak mengenal game fenomenal Mystic Messenger, terlebih para otaku otome atau orang-orang yang mengaku dirinya adalah otaku. Mystic Messenger adalah sebuah game dating simulasi yang dikembangkan oleh Cheritz sejak 2016 lalu dan seketika langsung booming. Kenapa, karena game dating ini menampilkan format yang berbeda dari game dating lainnya. Format yang ditampilkan adalah layaknya chatting pada aplikasi messenger dilengkapi dengan panggilan telepon!

Hingga saat ini Mystic Messenger menyajikan lima rute yang bisa dipilih, yaitu Yoosung, Jaehee, Zen, Seven, dan Jumin. Rencananya, pada bulan Agustus ini mereka akan mengeluarkan rute baru, yaitu V.

Mystic Messenger sendiri bercerita tentang MC (Main Character, yaitu KAMU) yang dihubungi seseorang bernama Unknown dan ia minta tolong pada kamu untuk mengantarkan handphone yang ia temukan ke sebuah alamat. Kalau kamu setuju mengantarkannya, maka kamu akan memasuki sebuah apartemen yang kemudian otomatis mengkoneksikan handphone yang kamu temukan tadi dengan sebuah aplikasi chatting bernama RFA --Rika Foundation Association. Kamu pun masuk ke grup chatting tersebut dan mulai berkenalan dengan para member RFA yang namanya sudah saya sebutkan tadi di atas. Tugas kamu selanjutnya mengadakan sebuah pesta charity yang biasanya diadakan oleh member RFA bernama Rika yang diberitakan sudah meninggal.

Menariknya lagi, berbeda dengan game dating lainnya yang membuat kamu memilih rute di awal game, di Mystic Messenger kamu sendiri yang harus berjuang mendapatkan hati tokoh yang kamu sukai agar rute mereka terbuka. Btw, ada dua pilihan cerita yang bisa dipilih sebelum prolog, yaitu Casual story yang berisi rute Yoosung, Jaehee, dan Zen, serta Deep story yang berisi Seven dan Jumin. Untuk Casual story itu free, sedangkan untuk Deep story diharuskan membayar 80Hourglass.

Game ini juga menyajikan banyak ending di setiap rutenya, sampai saat ini sih saya selalu dapat Good Ending terus hehe.

Untuk grafik, oke banget. CGnya kerenlah. Sedikit ada perubahan tampilan sih pada game ini, yang awalnya berwarna kuning sekarang berubah menjadi warna tosca.

Dari alur ceritanya, keren. Jangan berharap ada cerita atau karakter menyek-menyek yang suka ada di game dating pada umumnya, karena gak akan ada hal seperti itu di Mystic Messenger. Kalau saya perhatikan (ciyelah), malahan alur cerita Mystic Messenger sedikit kelam. Kenapa, (SPOILER ALERT) karena Rika sebenarnya belum meninggal. Hubungan Rika dan V sejak awal sudah tidak sehat, mereka memandang satu sama lain sebagai sosok yang sempurna dan ketika ada yang tidak sesuai dengan kesempurnaan mereka, mereka jadi kehilangan keseimbangannya hingga akhirnya saling melukai. Btw, ini teori saya aja sih.

Karakter-karakternya, hmm, suka. Kelima tokoh Mystic Messenger digambarkan dengan cukup unik. Seperti Yoosung yang kecanduan main game online LOLOL, Zen yang narsis banget, Jaehee yang fansnya Zen dan sekretarisnya Jumin, lalu Jumin yang lebih tertarik pada kucing peliharaannya ketimbang wanita, serta Seven si hacker kocak namun serba rahasia. Kadang saya suka merasa kayaknya ada yang salah dengan tokoh-tokoh ini tapi ah sudahlah, saya tidak mau berkonspirasi dengan teori-teori omongkosong saya lol.

BGMnya, oke. Suara karakternya juga oke. Saya sih paling suka suaranya Zen sama Seven, soalnya lucu aja suara mereka. Apalagi kalau Zen udah mulai gak jelas, suaranya gemes banget haha.

Minusnya dari game ini adalah money oriented karena semuanya serba mahal. Saya mengerti kreator game ini butuh sesuatu untuk memenuhi kebutuhan mereka, tapi tidak semahal ini juga. Contohnya, saat kita menyimpan game tersebut pada slot yang disediakan dan ingin memainkannya lagi dari slot tersebut, kita diharuskan membayar 5Hourglass. Sedangkan untuk mendapatkan Hourglass adalah dengan membelinya. Lalu, untuk membuka Deep route juga membayar 80Hourglass. Yang baru-baru ini mengagetkan saya adalah, saat After Ending kita diharuskan membayar 20Hourglass untuk membukanya, dan kemudian Secret Ending yang terdiri dari 8 Episode, juga harus membayar 10Hourglass jika ingin dibuka setiap episodenya. I'm not that rich.

Yang bikin saya potek kuadrat adalah official merchandisenya super mahal T-T Padahal saya minat beli tapi harganya bikin saya nangis apalagi belum termasuk ongkir kan T-T Sekarang sih tinggal tunggu keajaiban ajalah saya bisa beli lol

Rating: 4.8/5
Yoosung, Zen, Seven, Jumin, Jaehee

-------------------------------------------------------------------------------
UPDATE!! (17/09/17)
Rute V udah rilis tanggal 9 September kemarin, bertepatan dengan hari ulangtahunnya. Dan untuk mendapatkan rute V harus membayar 300HG (nangis dayak T-T). Rutenya sama aja sih, ada 11 hari dan punya 7 ending berbeda. Tapi menurut saya kemahalan. (Imma poor player, you know T-T).
penampakan MM yang baru
source: cheritz.tumblr



----------------------------------------------------
UPDATE!!! (05/17)
Beberapa saat lalu Cheritz juga meluncurkan rute baru, semacam alternate universe Mystic Messenger yang melibatkan seorang pria bernama Ray. Tenang, Ray adalah tokoh yang menggunakan visual dari Saeran. Saya belum main rute ini sih, tapi kata teman yang main, rutenya seru. Tapi ya hati saya masih di Jumin lol.