Selasa, 01 Agustus 2017

Review Kosong: Confessions of Shopaholic

Confessions of Shopaholic
Sutradara: P.J. Hogan
Pemain: Isla Fisher, Hugh Dancy
Genre: Romance, Comedy
Diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Sophie Kinsella

Saya tertarik menonton filmnya karena teman kuliah sangat menyukai karakter Rebecca Bloomwood yang diperankan oleh Isla Fisher. Butuh waktu sekitar sebulan kemudian untuk mengumpulkan niat menonton film tersebut. Dan saya akui, saya cukup menyukainya.

Ceritanya tentang Rebecca Bloomwood, seorang reporter majalah perkebunan yang gila belanja hingga tagihan kartu kreditnya melebihi gaji yang ia peroleh. Suatu hari, perusahaan tempatnya kerja gulung tikar dan kebetulan, ia diterima bekerja di koran finansial Successful Savings. Tulisannya yang mampu menerjemahkan bahasa finansial ke bahasa yang lebih mudah dimengerti orang banyak, membuatnya dikenal sebagai Gadis dengan selendang hijau, yang waktu ia kenakan saat interview dengan Luke Brandon, redaktur Successful Savings. Namun, ia masih memiliki masalah dengan hutang kartu kreditnya.

Karakter Rebecca Bloomwood benar-benar unik, dia termasuk orang yang impulsif. Agar CV-nya terlihat bagus, ia menulis kalau ia lancar berbahasa Finlandia. Padahal ia sama sekali gak tau, alasannya "Siapa orang yang ngomong bahasa Finlandia?" lol (jangan ditiru ya).

Dan lagi, ternyata Confessions of Shopaholic ada novelnya!! Dan seperti film adaptation based on novel lainnya, film dan novelnya beda banget.

Di novel, tentang Rebecca Bloomwood, reporter majalah finansial Successful Savings yang gila belanja. Semua bermula ketika ia menerima tagihan kartu kreditnya, berniat membayarnya, tapi gak pernah dibayar malah terus-terusan belanja. Ia tertarik dengan Luke Brandon, PR Brandon Communications yang sering memberikan sinyal yang "salah" padanya. Dan masalah hutang kian membelit.

Topiknya memang masih sama, seputar Rebecca Bloomwood si gila belanja dan tagihan kartu kreditnya. Namun, perbedaan mencolok dari film dan novelnya sangat terasa kuat hingga saya tidak merasa heran kalau filmnya mendapat rating yang kurang bagus. Ketimbang novelnya yang saya rasa (sepertinya) lebih original, filmnya malah terasa seperti film The Devil Wears Prada versi gila belanja.

Kenapa, karena di film Rebecca ingin bekerja di majalah fashion yang satu grup dengan Successful Savings sehingga ia bisa dekat dengan brand baju papan atas. Sementara di novel, Rebecca ingin pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi sehingga ia bisa membayar atau tidak mengkhawatirkan tagihan-tagihannya.

Walau saya akui, Isla Fisher dan Hugh Dancy memainkan dengan menggemaskan perannya di film sebagai Rebecca dan Luke, tapi tetap saja saya merasa kecewa bahwa filmnya sangat jauh berbeda dengan yang ada di novel. Bagian apa yang beda, semuanya kecuali nama karakter, pekerjaan Rebecca, gila belanjanya Rebecca, dan tagihan kartu kredit.

Kalau boleh saya bilang untuk film adaptasi dari novel, ini sangat buruk meskipun filmnya sendiri lumayan bagus. Untuk novelnya, saya sangat menyukainya. Penggunaan sudut pandang orang pertama yaitu Rebecca sangat bagus dan menjiwai seakan saya adalah Rebecca lol.

Rating film: 3.2/5
Rating novel: 4/5

1 komentar: