Rabu, 08 Agustus 2018

Tulisan Kosong: BPJS/KIS dan Bekasi Sehat, Rumitkah?

Sesuai dengan judulnya, ini murni pengalaman saya sebagai salah satu pengguna kartu sakti (BPJS/KIS dan Kartu Bekasi Sehat). Sesuai dengan namanya, kartu-kartu ini meringankan biaya para penggunanya dalam berobat. Namun beberapa orangtua mengatakan, menggunakan kartu BPJS/KIS dan Kartu Bekasi Sehat rumit. Benarkah?

==30 Juli 2018==

Sudah satu bulan lebih saya merasakan sakit di pergelangan kaki sebelah kanan. Penyebabnya saya gak tahu apa, pokoknya setiap kali saya solat (pas duduk di antara dua sujud) itu sakit. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk mencoba kartu sakti orang Bekasi, Kartu Bekasi Sehat (KBS).
Singkatnya, saya memutuskan untuk mengunjungi RS Mitra Keluarga Bekasi Barat. Saya datang sekitar jam 8 lewat dan diarahkan ambil nomor antrian di lantai 1 dan dapat nomor 37. Setelah saya tanya-tanya, ternyata nomor baru dipanggil jam 10 pagi. Dan saya baru dipanggil sekitar jam setengah 12. Setelahnya saya ditanya mau ke poli mana dan saya lontarkan, lebih baik ke poli mana dengan masalah pergelangan kaki. Mbaknya bilang coba saya konsultasikan dengan suster dan suster mengarahkan saya ke poli orthopedi. Setelahnya, saya pun ke poli yang dituju dan dokter mengatakan (setelah memeriksa kaki saya) bahwa saya memiliki kaki datar (kaki ya, bukan bumi lol).
Ia bilang itu yang menyebabkan pergelangan kaki saya sering sakit. Setelahnya dia kasih resep obat penghilang nyeri dan anjuran untuk membeli sole sepatu agar kaki saya gak datar lagi. Setelah itu saya pun menebus obat yang tentunya gratis juga di bagian farmasi. Menunggu sekitar satu jam baru saya dapatkan obatnya.

Kesimpulan: Saya sih merasa senang karena pelayanannya masih prima meskipun saya memakai kartu sakti. Mereka gak membedakan yang pakai kartu sakti dan yang bukan. Dan lagi, mereka cukup informatif ketika ditanya soal prosedurnya harus seperti apa dan gimana, dan selalu diarahkan harus ke mana selanjutnya dan seterusnya, jadi kita gak kebingungan. Suka deh!

==8 Agustus 2018==
Seminggu sebelumnya saya didera demam hingga dua hari yang berujung pada radang, batuk dan pilek. Beberapa hari setelahnya, telinga saya rasanya tersumbat. Seperti orang budeg deh pokoknya. Kakak saya kebetulan pernah mengalami hal yang sama, kemudian ia pergi berobat ke RS Anna Medika Bekasi dan menghabiskan dana sekitar 600 ribu rupiah. Saya yang gak mau rugi ini (loh) kemudian mencoba kartu sakti lainnya yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS). Kenapa saya gak pakai KBS lagi aja? Yah, itu karena setelah saya lihat jadwal dokternya gak ada yang jadwalnya sore atau malam (hiks), sedangkan saya harus kerja kan. Kebetulan klinik pertamanya dekat sama stasiun Bekasi.

Saya pun mencoba ke sana dan dibantu dengan petugas kesehatan yang cukup tanggap kali itu. Gak butuh waktu lama, saya pun berkonsultasi dengan dokternya mengenai keluhan yang saya alami. Ia menduga kotoran telinga saya yang menyumbat telinga saya dan perlu dibersihkan. Katanya bisa dibersihkan sendiri pakai alat yang kayak sekop kecil yang ujungnya ada lampu gitu, tapi karena ngeri saya tanya bisa bersihkan sama dokternya gak. Dokter itu bilang bisa ke dokter THT dan menganjurkan saya ke sana pakai KBS aja daripada pakai KIS, soalnya kan kalau KIS harus pakai rujukan dan lain-lain dan lama.

Kemudian, saya diberi resep obat tetes telinga, namun saat saya tebus, apotekernya bilang obat tetes itu gak ada dan saya disuruh cari sendiri. Tapi dia gak kasih resepnya kecuali saya minta (zzz).

Kesimpulan: Pelayanannya okee, saya suka dokternya dia baik banget, bahkan mendengarkan keluhan saya dengan baik dan sabar. Dia juga menjelaskan apa yang terjadi dengan saya dan bahkan gak ragu untuk merekomendasikan saya pakai KBS buat membersihkan kotoran ke poli THT daripada pakai KIS (lol).

== 9 Agustus 2018==
Setelah kegalauan panjang (semalem doang padahal lol), akhirnya saya minta izin ke kantor untuk berobat ke THT. Soalnya ketika saya ambangi dua RS kemarin, yaitu RS Bella dan RS Anna Medika, jadwal praktek dokter THT pagi semua. Jam 10 pagi pun saya ke RS Anna Medika dan menemukan loket pendaftaran KBS dan BPJS/KIS menjadi satu sehingga ramai banget. Jam setengah 12 pun nama saya dipanggil dan saya utarakan mau ke poli THT. Selanjutnya, saya diarahkan ke bagian pendaftaran poli dan menunggu lagi untuk bertemu dokter THTnya. Sekitar jam 12 lewat, nama saya dipanggil dan saya pun ungkapkan keluhan saya. Dokternya langsung memeriksa telinga saya dan mengatakan bahwa tidak ada kotoran di kedua telinga tersebut. Namun, terdapat cairan yang menyumbat di belakang gendang telinga  saya yang disebut radang telinga dalam. Katanya hal itu diakibatkan dari cairan di hidung (ingus) yang naik ke telinga.

Cairan itu bisa sampai ke telinga katanya karena ketika mengeluarkan cairan hidung kita menutup salah satu lubang hidung. Akibatnya, saya jadi tiba-tiba budeg, gitu.

Katanya hal itu biasa terjadi pada orang yang sedang mengalami batuk dan pilek dan bisa hilang sendiri. Tapi kalau sudah dua hari atau lebih, harus segera diperiksa karena takutnya cairan hidung di telinga itu jadi tambah lengket dan sulit untuk dikeluarkan. Kemudian ia memberikan saya obat untuk batuk, pilek, radang, serta obat semprot hidung yang bisa masuk ke dalam telinga lewat saluran hidung.

Ia juga memberikan saya pantangan seperti jangan ke tempat tinggi, jangan berenang, jangan minum dingin, jangan berpergian naik pesawat, jangan ke luar kota kecuali jakarta, jangan mantengin kipas, dan lain-lainnya.

Setelah itu saya dikasih resep untuk tebus obat dan sekitar jam 1 saya mendapatkan obatnya. Yey!

Kesimpulan: Pelayanannya gak beda jauh dengan saat saya di RS Mitra, tetapi yang disayangkan mereka masih serba manual (karton everywhere). Tapi overall oke kok, cuman untuk beberapa poli tertentu harus datang lebih pagi karena memiliki kuota pasien. Bahkan ada ibu-ibu pasien BPJS yang ditolak karena kuota dokter tersebut telah penuh dan dia disuruh antri besok dari jam 5 pagi (wagelase).

Singkatnya, pakai kartu sakti gak seribet dan serumit yang dibayangkan kok. Justru malah untung karena gratis haha. Tapi ada baiknya untuk googling dulu apa aja perlengkapan yang diperlukan sebelum menggunakan kartu sakti tersebut daripada harus bolak-balik. Dari yang saya alami untuk KBS, di RS Mitra membutuhkan satu lembar fotokopi KTP dan KK serta membawa kartu asli KBSnya. Sementara untuk RS Bella dan RS Anna Medika harus menyiapkan dua lembar untuk masing-masing persyaratan ditambah fotokopi KBSnya.

Sekian tulisan kosong kali ini, semoga bermanfaat (semoga yes lolol).

1 komentar: